Ini adalah cerita keluarga saya ketika kami sedang terkena musibah dengan wabah penyakit Covid-19. Sebelum itu, saya akan menceritakan siapa saja yang ada dalam anggota keluarga saya, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara dan saya memiliki seorang adik laki-laki, serta ayah dan ibu saya. Ayah saya bekerja diluar kota karena mendapatkan dinas di Bengkulu. Saya, adik, dan ibu tinggal di Bandung. Pada satu waktu, saya diberi tahu bahwa ayah saya mengalami positif covid setelah pulang dari kantor, dan sudah pasti kamu sekeluarga yang ada di Bandung panik karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh ayah saya, apalagi dengan kondisi ayah sendirian dan kami pun tidak bisa kemana-mana karena pada saat itu persyaratan untuk naik pesawat pun agak sulit dan kami khawatir akan penyebaran Covid-19 ini. Maka dari itu, saya serta ibu dan adik saya, membantu ayah dengan menemani ayah saya via telfon dan setiap harinya menanyakan kabar ayah saya. Ibu juga membantu mengirimkan vitamin
Menulis? hmm... Di kelas 11 ini aku belajar bahasa indonesia yaitu tentang menulis dan belajar menulis. Jujur, aku bukan tipe orang yang suka menulis, merangkai kata, atau apapun itu yang berhubungan dengan bahasa. Tetapi, setelah aku belajar di kelas 11 ini, aku rasa memang menyenangkan, kita bisa menulis tentang apa aja. Tentang yang kita rasakan saat ini pun bisa, aku rasa itu akan membuat perasaan lebih lepas. Tetapi, kalo aku sendiri, menulis itu harus dengan mood yang bagus, itu akan membuatku lebih banyak menulis. Hmm.. aku juga sebenarnya belum terlalu suka dengan menulis, terkadang aku merasa sangat bosan dengan menulis. Mungkin memang belum terbiasa dengan menulis dan juga masih suka bingung apa yang akan aku tulis, bagaimana merangkai kata katanya dengan baik. Yaah, begitulah. Oh iya, tetapi aku pernah merasakan kalau menulis bisa menjadi penghilang gabut, hehehe. Disaat gatau mau ngapain di rumah, menulis pun bisa menjadi kegiatan yang mengisi kegabutan. Di kelas 11